Senin, 09 Juni 2014

tugas analisis buku geger tengger


GEGER TENGGER


Buku yang berjudul “Geger Tengger” karya Robert W. Hefner adalah karya etnografi dimana topik yang menjadi pusat bahasan pada materi ini adalah mengenai perubahan baik masyarakat suku bangsa Tengger, baik dalam bentuk perubahan sosial maupun ekonomi serta dampak dari perubahan tersebut terhadap kehidupan mereka. Di dalam penelitian ini, Robert Hefner dan Nancy Smith-Hefner menggunakan epistemologi berupa historisme. Dapat kita lihat ciri dari historisme adalah membahas kejadian dimasa kini dengan membandingkannya dengan masa lalu, yang di tandai dengan adanya angka tahun. Metode yang dipakai dalam penelitian tersebut adalah metode etnografi, dimana peneliti melakukan pendekatan terhadap masyarakat suku bangsa Tengger dan meneliti secara langsung maupun tidak langsung, langsung dalam hal ini berdasarkan penyelidikan pada masyarakat secara langsung dan tak langsung dalam hal ini berarti menggunakan literatur dan tulisan-tulisan orang lain.

Pendekatan yang dipakai oleh Robert Hefner dan Nancy Smith-Hefner dalam penelitiannya tentang geger tengger adalah menggunakan pendekatan holistik, yaitu dengan perhatian kepada segala aspek, mulai dari sosial, keagamaan, ekonomi dan hubungan masyarakat tengger dengan lingkungan sekitarnya. Pendekatan lain yang di pakai adalah menggunakan pendekatan oral history, dimana melakukan peneluasuran dengan cara mencari bukti-bukti sejarah dari tutur kata para masyarakat Tengger. Selain kedua pendekatan tersebut, peneliti juga menggunakan pendekatan ekonomi konvensional. Namun pendekatan yang saya pakai untuk mengkaji materi ini lebih pada pendekatan ekonomi konvensional.

Permasalahan yang saya angkat dari buku “Geger Tengger” adalah mengenai konsep perubahan struktur ekonomi. Dimana dalam kasus tersebut adalah termasuk bentuk klaim penulis terhadap tulisannya, sehingga pembahasan tersebut menjadi ciri tersendiri dalam kajian ini. Di dalam pembahasanya mengenai perubahan struktur ekonomi pada masyarakat suku bangsa Tengger adalah menelaah pada masa lampau, tepatnya berawal dari masa kolonial yang terjadi di Indonesia pada saat itu. Dimulai pada abad XVIII M dan XIX M, pemerintah kolonial melancarkan perubahan perekonomian Jawa dan pegunungan Tengger masuk dalam jaringan usaha perkebunan yang meluas keseluruh pulau.

Ekspansi eropa ini bukanlah hasil dari “penetrasi kapitalis” dengan kekuatan dari dalam. Bukan pula, seperti yang dikemukakan oleh kapitalisme modern, yang mana berdampak pada kapitalisme atas kelas dan masyarakat yang secara struktural mirip dengan yang ada di Eropa Barat (Frank 1969;Wallerstein 1974).

Dimana setelah terjadi perpindahan kekuasaan dari masa Orde Lama menuju Orde Baru. Terjadi sebuah pembangunan ekonomi besar-besaran oleh rezim penguasa pada masa itu. Dimana fasilitas dan akses dalam bidang ekonomi sedang gencar-gencarnya di bangun oleh pemerintahan saat itu. Sehingga memaksa masyarakat Jawa gunung seperti halnya suku bangsa Tengger untuk ikut terlibat dalam pembangunan tersebut. Dengan masuknya akses ekonomi seperti halnya jalan menuju Tengger, maka mulai masuklah pengaruh-pengaruh masyarakat asing dalam kearifan lokal masyarakat Tengger.Sehingga seolah masyarakat Tengger tenggelam dalam pasaran dan seperti disuguhi berbagai kenyaman produk barang dari luar. Dengan kasus tersebut, analisis saya berangkat dari pendekatan ekonomi konvensional, yaitu:

disini ditekankan bahwa individu merumuskan dan menafsirkan berbagai kebutuhannya dalam rangka interaksinya dengan orang lain di sekelilingnya, bukan dengan cara introspeksi menyendiri model ekonomi neoklasik dimana konsumen dianggap sebagai “raja” (Scitovsky 1976; Bourdieu 1977,177).

Seiring dengan bergulirnya masa Orde Baru, maka kemakmuran yang sempat dirasakan oleh masyarakat Tengger.yang dahulunya mereka selalu mendapat bantuan pupuk dan bibit dari pemerintah, kini mereka harus mengelola dengan modal swasta. Oleh karena itu, kini pertanian di tengger di monopoli oleh mereka yang kaya. Sehingga terjadi pengkatagorian masyarakat Tengger berdasarkan kelas-kelas dan juga memperlebar jurang antara yang kaya dan miskin.

Jawaban dari permasalahan tersebut menurut Roberf Hefner adalah dengan mencari referensi sosial yang masing-masing dapat digunakan untuk mempengaruhi hubungan antar kelompok dalam masyarakat, serta sejarah moral dan politik yang dikandungnya. Sehingga dengan semua itu, maka lahirlah sebuah komitmen bersama dalam masyarakat untuk menghadapi perubahan ekonomi. Komitmen sangatlah penting, karena komitmen dapat terlahir bentuk-bentuk kepuasan bersama.Setelah adanya komitmen yang kuat, maka diharapkan berkurangnya jarak dalam status ekonomi di masyarakat Tengger.

Retorik atau permainan kata dalam karya ini sangatlah baik, karena pada setiap ada kata-kata asing maka penulis akan melampirkan arti atau maksud dari kata-kata tersebut. Sehingga dalam setiap tulisannya dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca.

Organisasi tekstual dalam buku Geger Tengger ini sangat sesuai dan berurutan. Pertama penulis memberikan pengenalan dian menjelaskan teori yang dipakai dalam pembahasannya dan barulah penulis kemudian membahas tentang permasalahan dalam suku bangsa Tengger. Dalam pembahasannya tentang suku Tengger, penulis juga menjelaskannya dengan sangat sesuai, sebab membahas mulai dari suku bangsa Tengger pada masa lampau hingga yang telah berkembang.


Rujukan: Hefner, Robert W .1999 Geger Tengger: Perubahan Masyarakat Sosial.Yogyakarta. LKiS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar